1. Pengertian Ekologi
Asal kata ekologi:
Asal kata ekologi:
Oikos: tempat tinggal,
rumah tangga,
penyokong kehidupan
Logos: ilmu pengetahuan
Ekologi: hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan rumah tangga sistem penyokong kehidupan
Jadi ekologi mempelajari:
1) Hubungan timbal balik antara organisme dengan tempat tinggalnya
2) Saling mempengaruhi antara jenis organisme
3) Interaksi antara unsur unsur penyusun tempat tinggal
Komponen Penyusun Ekologi
1) Makhluk hidup (komponen hayati atau biotik) meliputi: flora, fauna, mikroorganisme, manusia
2) Tempat tinggal = rumah tangga (komponen fisik / geofisik) meliputi: tanah, air, udara
Jadi difinisi Ekologi:
Hubungan antara makhluk hidup dengan makhluk hidup dan makhluk hidup denngan tempat tinggalnya, dengan penjelasan sebagai berikut:
► Ekologi diberi batasan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari satu organisme hidup atau sekelompok organisme hidup dengan lingkungannya
► Ekologi yang mempelajari organisme secara individu disebut autekologi, sedangkan ekologi yang mempelajari sekelompok individu disebut sinekologi
► Lingkungan hidup terutama dikaji dalam ilmu lingkungan yang merupakan ekologi terapan (applied ecology) dengan tujuan agar manusia dapat menerapkan prinsip dan konsep pokok ekologi dalam lingkungan hidup
► Dalam ekologi hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya bersifat obyektif, manusia dipandang sama dengan makhluk hidup lainnya
► Dalam ilmu lingkungan manusia dibedakan dengan makhluk hidup lain, pandangan hubungan antara manusia dengan lingkungan bersifat subyektif ( ekologi= environmental biology dan ilmu lingkungan= environmental science)
di dalam ekologi interaksi bukan hanya hanya antara organisme dan komponen abiotik tetapi juga antara organisme hidup itu sendiri. Interaksi dapat terjadi diantara organisme yang sejenis (populasi)
2. Ekologi versus Lingkungan Hidup
Lingkungan Hidup (UUPLH No.23 tahun 1997):
Kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan mahkluk, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan peri kehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahkluk hidup lainnya
Dengan demikian lingkungan hidup (live environment) disusun oleh tiga komponen atau abc environment yang meliputi:
A (Abiotic environment) atau lingkungan fisik yang terdiri dari unsur –unsur air, udara, lahan dan energi serta bahan mineral yang terkandung didalamnya
B (Biotic environment) atau lingkungan hayati yang terdiri dari unsur-unsur hewan, tumbuhan dan margasatwa lainnya serta bahan baku industri
C (Cultural environment) atau lingkungan cultural SOSEKBUD / Social Ekonomi BudaYa serta kesejahteraan
Jadi di dalam lingkungan hidup terjadi interaksi dan hubungan timbal balik yang dinamis antar ketiga komponen lingkungan tersebut, seperti berikut ini:
B (Biotic environment) atau lingkungan hayati yang terdiri dari unsur-unsur hewan, tumbuhan dan margasatwa lainnya serta bahan baku industri
C (Cultural environment) atau lingkungan cultural SOSEKBUD / Social Ekonomi BudaYa serta kesejahteraan
Jadi di dalam lingkungan hidup terjadi interaksi dan hubungan timbal balik yang dinamis antar ketiga komponen lingkungan tersebut, seperti berikut ini:
► Udara yang sejuk, segar dan tidak tercemar tentu saja sangat menyokong kehidupan manusia (C)
► Di negara yang penduduknya telah mempunyai kemampuan ekonomi yang kuat (C), pembangunan fisik (A) sangat menonjol
► Komponen fisik dan biologi sangat erat hubungannya, dan fungsinya sebagai tempat tinggal bagi manusia dan sistem sistem sosekbudnya. Karena itu kedua komponen tersebut digabung menjadi satu komponen dengan nama biofisik, sebagai satu sistem penyokong kehidupan
Kesimpulan :
Lingkungan hidup Indonesia sebagai suatu ekosistem terdiri dari berbagai daerah, yang masing-masing sebagai ekosistem terdiri dari berbagai daerah, yang masing-masing sebagi subsistem yang meliputi aspek social budaya, ekonomi dan fisik dengan corak ragam yang berbeda antara subsistem yang satu dengan subsiostem yang lain dan dengan daya dukung yang berbeda. Sumber daya alam dan budaya merupakan modal dasar pembangunan menurut
GBHN bangsa Indonesia menghendaki hubungan yang selaras antara manusia dengan Tuhan, dan antara manusia dengan lingkungan alam sekitarnya. Dengan demikian perlu adanya usaha agar hubungan manusia Indonesia dengan lingkungan semakin serasi.
Sebagai modal dasar, sumber daya alam harus dimanfaatkan sebaik-baiknya, oleh karena itu harus diupayakan agar kerusakan lingkungan sekecil mungkin.
Pentingnya persolan lingkungan hidup untuk segera ditangani secara khusus ditandai dengan adanya komitmen pemerintah yaitu dengan dibentuknya lembaga kependudukan dan lingkungan hidup. Mengingat bahwa bangsa Indonesia dewasa ini sedang melaksanakan pembangunan disegala bidang, maka yang harus menjadi perhatian adalah bahwa pembangunan itu tidak boleh mengorbankan lngkungan.
Referensi :
http://dhiaf.wordpress.com/2011/10/19/ekologi-lingkungan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar